Viral bayi usia 54 hari meninggal dunia setelah diberi ramuan tradisional oleh keluarga. Kisah tersebut pertama kali diunggah sang ibu di Facebook.
Postingan tersebut menceritakan pihak keluarganya memaksa memberi jamu pada bayinya meski sudah dilarang. Alhasil bayi malang tersebut mengalami sesak napas.
"Aku mau bawa ke dokter tapi semua keluarga enggak ngizinin, katanya lebih baik pakai obat tradisional, tapi aku kekeh bawa ke RS," tulis ibu tersebut.
Ibu tersebut mengungkapkan rasa bersalahnya karena terlambat membawa sang anak ke rumah sakit. Dokter pun tak bisa menyelamatkan kondisi anaknya. Anak usia 54 minggu tersebut meninggal dunia.
"Dokter udh ngelakuin segala cara tapi udh terlambat le. Pelajaran buat semua, kalau anak sakit mending langsung di bawa ke RS daripada harus pake obat tradisional," tutupnya.
Menanggapi kasus tersebut, spesialis anak dr Kurniawan Satria Denta, MSc, SpA menegaskan satu-satunya asupan yang aman bagi bayi adalah ASI. Asupan lain yang diberikan pada bayi dan tidak sesuai umurnya bisa menimbulkan risiko kesehatan serius.
Bayi tidak boleh diberikan jamu karena berisiko menyebabkan infeksi, gangguan saluran napas, aspirasi, keracunan, bahkan kematian. dr Denta mengatakan anak baru boleh mengonsumsi ramuan tradisonal jika berusia lebih dari satu tahun.
"Baru boleh diberikan di atas usia satu tahun," kata dr Denta saat dihubungi detikcom, Selasa (17/1/2023).
Penting dicatat bahwa bayi tidak direkomendasikan mengonsumsi apapun selain ASI setidaknya selama enam bulan pertama kehidupannya. Orang tua perlu memahami risiko pemberian jamu pada bayi dan bersikap tegas sebagai cara melindungi buah hati.
"Diberikan pengertian jika risiko buat bayinya tinggi. Obat utama untuk bayi sakit sebenernya sudah ada secara alami, yaitu ASI," pungkas dr Denta.
0 komentar:
Posting Komentar