Ilustrasi nyamuk aedes aegypti yang membawa virus dengue penyebab demam berdarah. (Foto by tribunnews.com) |
IndoNewz.com - Musim penghujan sudah tiba, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitasnya, terutama yang banyak melakukan aktivitas diluar ruangan. Selain siap sedia dengan jas hujan, kondisi fisik pun juga harus stamina agar tidak mudah sakit. Selain itu, memasuki musim penghujan saat ini, bahaya yang patut diwaspadain adalah penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Demam berdarah dengue adalah penyakit menular karena infeksi virus dengue yang dibawa oleh nyamuk. DBD sendiri memang paling banyak ditemui saat musim penghujan atau setelahnya dan banyak menyerang di daerah tropis dan subtropis.
Gejala demam berdarah biasanya diawali dengan demam selama 4 hingga 7 hari setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi. Gejala-gejala demam berdarah dengue klasik, seperti :
-Demam tinggi, hingga 40 derajat C
-Sakit kepala parah
-Nyeri pada retro-orbital (bagian belakang mata)
-Nyeri otot dan sendi parah
-Mual dan muntah
-Ruam
Untuk melakukan pencegahan demam berdarah dengue, kita bisa melakukan fogging, 3M Plus, istirahat yang cukup, dan lainnya. Selain gejala dan cara pencegahannya, ada satu hal lagi yang patut diketahui, yakni fase-fase penyakit demam berdarah dengue.
1. Fase demam
Menurut Dokter Mulya Rahma Karyanti, Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM-FKUI, orang tak akan langsung mengalami gejala DBD pasca gigitan nyamuk demam berdarah. Biasanya masa inkubasi kurang lebih tujuh hari hingga muncul gejala.
Gejala ini biasanya ditandai dengan panas tinggi mendadak atau demam yang terjadi terus menerus selama dua sampai tujuh hari. Selain itu disertai juga dengan penurunan nafsu makan, mual, muntah, sakit kepala, sakit perut dan nyeri pada ulu hati.
2. Fase kritis
Setelah melalui fase demam, suhu tubuh pasien akan berangsur menurun dan kondisi tubuh mulai membaik. Kondisi ini bukan berarti pasien sudah sembuh. Justru pasien memasuki masa kritis.
Perawat tak boleh abai dan membiarkan pasien beraktivitas seperti biasa. Pasien perlu dipantau dan bila perlu dibawa ke rumah sakit terdekat.
Jika dibiarkan bisa terjadi manifestasi pendarahan seperti pendarahan pada hidung dan gusi, berak darah, muntah darah. Menurut Karyanti kondisi sedikit berbeda akan dialami oleh anak. Pada anak-anak, fase kritis bisa disertai dengan dehidrasi.
Orang tua harus memperhatikan asupan cairan buat anak. Cairan ini bisa susu, jus buah, atau apapun. Jangan lupa untuk perhatikan keluaran cairan atau urine. Apabila anak pipis tidak teratur padahal asupan cairan banyak, harus segera dibawa ke rumah sakit.
3. Fase penyembuhan
Ketika masa kritis sudah berhasil dilewati, umumnya pasien merasakan demam tetapi tak perlu khawatir sebab pasien memasuki masa penyembuhan. Pasien harus tetap diberi asupan cairan.
Secara berangsur trombosit akan naik, nafsu makan kembali normal, penurunan rasa nyeri dan fungsi diuretik membaik.
Sumber : cnnindonesia.com
Tag : apa itu demam berdarah dengue, gejala demam berdarah dengue, cara pencegahan demam berdarah dengue, fase demam berdarah dengue, indonewz, indonewz.com
0 komentar:
Posting Komentar