Ilustrasi perut buncit (Gambar by malangtimes.com) |
IndoNewz.com - Memiliki tubuh yang ideal adalah dambaan hampir semua orang. Dengan tubuh yang ideal, kita bisa memakai pakaian jenis apapun yang diinginkan. Namun terkadang, akibat pola hidup yang tidak seimbang, mulailah muncul masalah dengan perut buncit.
Memiliki perut buncit sangatlah tidak menyenangkan. Kita jadi kesulitan untuk menemukan pakaian yang pas dengan ukuran tubuh kita, terutama celana. Untuk mengetahui apakah kita sudah memiliki perut buncit atau tidak adalah dengan mengukur lingkar pinggang. Apabila lingkar pinggang perempuan sudah lebih dari 88 cm dan 102 cm bagi pria, tandanya kamu perlu berhati-hati.
Jika ditelusuri lebih jauh, perut buncit bisa menjadi penyebab dari masalah kesehatan. Hal ini terjadi karena di dalam tubuh terdapat 2 jenis lemak, yakni lemak viseral (dalam rongga perut) dan lemak subkutan (berada di balik kulit). Seseorang bisa memiliki perut buncit karena terjadi tumpukan jenis lemak viseral yang berlebihan. Lemak ini membungkus organ-organ di dalam rongga perut seperti pankreas, hati, dan usus.
Menumpuknya lemak viseral ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari berat badan yang berlebih, kurangnya bergerak, kurang tidur, mengalami stres, kebiasaan makan yang buruk terutama sering makan makanan tinggi gula dan lemak trans, kondisi genetik, dan juga kondisi penuaan. Bahayanya, lemak ini berbeda dengan lemak subkutan di balik kulit. Lemak viseral dapat memengaruhi fungsi hormon dalam tubuh. Itu mengapa, lemak viseral ini memiliki dampak yang lebih berbahaya bagi kesehatan.
Semakin tinggi lemak viseral dalam perut atau semakin besar lingkar pinggang, maka risiko seseorang mengalami berbagai penyakit kronis pun juga akan meningkat. Berikut adalah risiko penyakit kronis bagi yang memiliki perut buncit.
1. Serangan jantung, penyakit jantung, dan stroke
Lemak viseral yang membuat perut buncit adalah penghasil racun tubuh yang bekerja aktif, bukan hanya disimpan. Di antara lemak-lemak viseral terdapat komponen kimiawi yang disebut dengan sitokin. Sitokin ini adalah zat yang meningkatkan risiko orang mengalami penyakit jantung.
Selain itu, tingginya lemak viseral juga berkaitan dengan tingginya kolesterol LDL (lemak jahat) di dalam tubuh. Kolesterol LDL yang terlalu berlebihan dapat meningkatkan risiko terbentuknya plak di pembuluh darah. Plak ini bisa menyumbat aliran darah di pembuluh darah jantung sehingga menimbulkan gangguan pada jantung bahkan serangan jantung. Selain itu, kolesterol LDL yang juga bisa menyumbat bagian pembuluh darah di otak, sehingga dapat menimbulkan stroke.
2. Diabetes tipe 2
Perut buncit akibat tumpukan lemak viseral dapat menggangu kerja insulin dan berisiko terkena diabetes tipe 2. Hal itu karena tumpukan lemak viseral menghasilkan retinol-binding protein yang dapat meningkatkan resistensi insulin. Sehingga orang yang tidak memiliki riwayat diabetes dalam keluarganya juga bisa terkena diabetes karena perut buncit.
3. Tekanan darah tinggi
Lemak viseral dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi lebih besar 22% dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki lemak viseral atau tidak memiliki perut buncit. lemak viseral ini dapat meningkatkan tekanan darah dengan memengaruhi kondisi ginjal.
Lemak viseral adalah lemak yang berada di sekitar organ-organ dalam di rongga perut, termasuk di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal. Kedua komponen ini adalah organ penting yang mengatur tekanan darah. Sehingga penekanan dari lemak viseral di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal dapat memengaruhi peningkatan tekanan darah.
4. Kanker
Di antara tumpukan-tumpukan lemak viseral akan dihasilkan senyawa bernama sitokin. Sitokin ini akan menimbulkan peradangan di dalam tubuh. Peradangan ini akan memicu berubahnya sel sehat menjadi sel kanker. Jenis kanker yang paling sering terjadi akibat perut buncit adalah kanker payudara dan kolorektal.
Untuk bisa menghindari perut buncit atau menguranginya, cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengatur pola makan dengan makanan seimbang dan tidak berlebihan, melakukan olahraga teratur, cukup istirahat, dan menghindari stres.
Sumber : lifestyle.kompas.com
Tag : perut buncit, penyebab perut buncit, bahaya perut buncit, penyakit akibat perut buncit, perut buncit dan penyakit yang ditimbulkannya, indonewz, indonewz.com