Ilustrasi anak bermain game (Gambar by wajibbaca.com) |
IndoNewz.com - Bermain game memang sangat mengasyikan, selain menghibur juga bisa menghilangkan kebosanan. Namun bermain game terlalu sering, apalagi game yang mengandung kekerasan bisa menimbulkan efek yang negatif untuk anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun.
Adegan-adegan kekerasan yang terdapat pada game tanpa disadari bisa mempengaruhi anak-anak dalam berperilaku. Untuk itu peran orang tua sangatlah perlu untuk mengawasi dan memfilter apa yang baik dan tidak baik.
Game-game yang mengandung unsur kekerasan dapat meningkatkan agresifitas anak. Selain itu, juga membuat anak terjebak dalam kesulitan bersosialisasi dengan lingkungannya. Menurut psikolog klinis, Ayu Pradani Sugiyanto Putri, M.Psi, "Anak itu seperti kertas kosong, mereka belum seperti orang dewasa yang bisa memfilter apa yang baik dan apa yang buruk."
Peran aktif orang tua sangat dibutuhkan, seperti memilihkan game apa yang cocok untuk dimainkan oleh anak. Lalu orang tua juga harus bertanya mengenai game apa yang sedang dimainkan oleh anaknya.
Adapun mengenai penelitian dampak positif bermain game, Ayu juga memberikan komentarnya. Ia menyarankan akan lebih baik bila mencari permainan yang dapat melatih kemampuan spasial, seperti visual, gambar, dan bentuk seperti puzzle.
Jika ingin melatih kemampuan motorik anak, Ayu tidak menyarankan dengan menggunakan game, melainkan diajarkan ditempat belajar, seperti sekolah.
Namun jika anak-anak ingin bermain game, orang tua harus tegas dengan memberikan durasi bermain game bagi anak. Durasi yang ideal adalah 1 - 2 jam sehari. Sedangkan untuk orang dewasa bermain game 6 jam sehari sudah masuk kategori adiksi video games.
Sumber : health.liputan6.com
Tag : bermain game, anak bermain game, dampak negatif bermain game, peran orang tua, peran orang tua terhadap anak yang kecanduan game, game anak dan peran orang tua, indonewz, indonewz.com
0 komentar:
Posting Komentar