Tantrum bisa terjadi pada setiap anak (Foto by parents.com) |
IndoNewz.com - Sebagai orang tua pasti pernah mengalami emosi anak yang tiba-tiba meledak tanpa diketahui apa penyebabnya. Anak tiba-tiba menangis, menjerit, berteriak, melempar mainannya, marah, dan lain sebagainya. Ketidaktahuan orang tua terhadap apa yang diinginkan anaknya, membuat orang tua merasa bingung tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
Jika anak Anda memiliki gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, ada kemungkinan anak Anda mengalami Tantrum atau tantrum temper. Dalam bahasa sederhana, Tantrum adalah kesulitan seorang anak dalam menyampaikan apa yang dimaksud atau diinginkan melalui kata-kata, sehingga untuk mengungkapkan apa yang diinginkannya, anak cenderung untuk menangis, emosi, marah, dan lainnya.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya Tantrum pada anak, seperti :
1. Orang tua tidak konsisten dalam menerapkan pola disiplin di dalam rumah.
2. Sifat protektif orang tua yang terlalu berlebihan.
3. Kurangnya rasa cinta dan perhatian orang tua kepada anak-anaknya.
4. Anak merasa terganggu saat sedang bermain.
5. Anak merasa lapar dan lelah.
6. Persaingan antara saudaranya.
7. Anak sulit untuk berbicara.
Tantrum pada anak biasanya terjadi antara usia 15 bulan sampai empat tahun. Menurut beberapa penelitian, Tantrum pada anak adalah hal yang lumrah terjadi. Ini sering terjadi dalam setiap tahap perkembangan anak. Tantrum pada anak biasanya karena anak ingin mengekspresikan dirinya dan menunjukkan kelebihan atau kemampuan yang dimilikinya.
Meskipun dianggap sebagai hal yang lumrah, orang tua harus tetap perhatian terhadap Tantrum yang terjadi pada anak. Jika Tantrum pada anak tidak diatasi dengan benar, maka akan memberikan efek terganggunya perkembangann emosional anak.
Sebagai orang tua sangatlah penting untuk bisa mengatasi Tantrum yang terjadi pada anak. Tantrum bukanlah sebuah penyakit, namun tidak boleh dibiarkan oleh orang tua dan harus tetap dapat diatasi.
Untuk bisa mengatasi Tantrum, orang tua harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Tetap bersikap tenang.
2. Tunjukan orang tua bisa menerapkan disiplin pada anak. Saat anak menangis dan menjerit, cobalah untuk mengabaikannya sampai dia berubah tenang.
3. Jangan bersikap emosi kepada anak apalagi sampai memukulnya. Ini sangat tidak diperkenankan untuk dilakukan oleh orang tua. Akan lebih baik jika orang tua memeluknya dengan rasa sayang.
4. Saat anak mulai bertingkah, orang tua harus mencoba untuk menemukan apa penyebab anak bersikap seperti itu.
5. Jika anak sedang bertingkah dan Anda merasa kesulitan untuk mendiamkannya, usahakan untuk tidak mengiming-iminginya dengan hadiah supaya ia bisa diam. Karena hal ini bisa dimanfaatkan oleh anak untuk mendapatkan hadiah di lain hari.
6. Jangan mudah untuk menyerah dengan tingkah laku anak yang sedang marah atau emosi. Tunjukan kepadanya bahwa Andalah pemenangnya, karena jika Anda menyerah, anak akan menyerang Anda dengan cara yang sama.
7. Jika anak mulai bertingkah, orang tua harus bisa mengalihkan perhatiannya kepada hal lain.
8. Bila anak sudah mulai emosi atau marah, cobalah untuk menyingkirkan benda-benda yang ada di dekatnya. Ini untuk menghindarkan anak melempar benda-benda itu ke arah mana saja.
9. Anda bisa memberikan pujian kepada anak bila si anak sudah mulai bisa bersikap tenang.
10. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam menghadapi Tantrum pada anak. Bicaralah dengan nada yang lembut, jangan gunakan emosi atau kata-kata kotor saat bicara kepada anak karena itu akan melekat selamanya di dalam pikiran anak.
Pada intinya untuk bisa menghadapi Tantrum pada anak, sikap bijaksana dari orang tua sangatlah berperan penting. Tunjukan pada anak bahwa mereka adalah prioritas utama orang tua. Berikan kasih sayang dan selalu memberikan dukungan kepada anak setiap anak melakukan atau mencoba hal yang baru. Yang paling utama adalah jangan emosi dan mengeluarkan kata-kata makian dan kotor kepada anak. Hal itu akan membuat anak terluka dan akan membekas di benak anak.
Sumber : redaksi IndoNewz.com
Tag : apa itu tantrum, tantrum pada anak, penyebab tantrum pada anak, efek tantrum pada anak, dampak tantrum pada anak, cara mengatasi tantrum pada anak, indonewz, indonewz.com
0 komentar:
Posting Komentar