Hillary Clinton, Capres Partai Demokrat (Foto by huffingtonpost.com) |
IndoNewz.com – Keunggulan suara Hillary Clinton dalam
Pilpres AS (9/11/2016) lalu, saat ini mencapai lebih dari 2 juta suara. Dugaan kecurangan
penghitungan suara yang dilakukan kubu Presiden terpilih AS, Donald Trump makin
menguat. Para pendukung Hillary dan Partai Demokrat menyerukan agar dilakukan
penghitungan ulang.
Dilansir dari Voice of America (VOA), Kamis (24/11/2016)
kemarin, muncul laporan tentang berbagai kecurangan di sejumlah distrik di
beberapa negara bagian. Selain itu, temuan para akademisi menunjukkan bahwa dukungan
Hillary di distrik-distrik yang menggunakan mesin suara elektronik anjlok
sebanyak tujuh poin, dengan distrik-distrik yang menggunakan pemindai optik dan
atau surat suara.
Meskipun mereka tidak memberikan bukti peretasan, mereka
menyerukan penghitungan ulang berdasarkan tipisnya kemenangan Trump di tiga
negara bagian, yakni Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan, yaitu kurang dari 2
persen.
Pekan lalu, Ketua Tim Kampanye Hillary, John Podesta,
berbicara dengan beberapa kuasa hukum pemilu dan ilmuwan komputer yang
mendesaknya untuk meminta penghitungan ulang di tiga negara bagian itu.
Jika Hillary memenangi suara elektoral di tiga negara
bagian ini, ia akan meraih 274 suara elektoral, sedikit di atas 270 suara elektoral
yang dibutuhkan untuk memenangi Pilpres AS.
Source : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar