Berulang kali Trump kritik Apple (Foto by makemac.com) |
IndoNewz.com – Kemenangan Donald Trump sebagai presiden
dalam Pilpres AS disebut Apple akan menimbulkan pengaruh yang besar dalam
industri teknologi di AS tersebut. Pasalnya beberapa kali Trump menyinggung
soal Apple dalam kampanyenya. Mulai dari wacana memindahkan produksi iPhone ke
dalam negeri hingga imbauan agar Apple melonggarkan sekuriti produknya.
Lalu apa sajakah pengaruh kemenangan Trump terhadap
Apple? Berikut penjelasannya :
Repatriasi pajak
Banyaknya korporasi di AS, salah satunya adalah Apple
yang menyimpan dananya di luar negeri hanya untuk menghindari pajak korporasi
sebesar 35 persen. Apple memiliki dana mencapai 200 miliar dollar AS dalam
bentuk uang kas dan surat berharga. Dalam kampanyenya Trump pernah mengatakan
akan mengurangi persentase pajak korporasi sebesar 35 persen demi mengalirkan
dana repatriasi ke dalam negeri AS.
Jika kebijakan ini dapat terwujud, maka ini akan
memberikan dampak positif kepada perusahaan-perusahaan teknologi, seperti
Apple, Microsoft, Google dan lainnya. Kebijakan ini sebenarnya pernah dilakukan
Presiden George W.Bush pada tahun 2004. Saat itu Bush mengurangi sementara
besaran pajak menjadi 5,25 persen dan berhasil memulangkan dana sebesar 312
miliar dollar AS.
Pindah pabrik iPhone
Apple yang melakukan kerja sama dengan pemanufaktur
Foxconn di China untuk memproduksi aneka gadget dan komputer buatannya, membuat
Trump meradang karena kegiatan produksi di luar negeri dipandang tak
menguntungkan rakyat Amerika. Dalam kampanyenya Trump mengatakan akan membuat
Apple memproduksi semua produknya di AS bukan di China.
Untuk bisa membuat Apple berproduksi di dalam negeri, ada
masalah-masalah yang harus diatasi. Pertama produksi di AS bakal menimbulkan
masalah logistik terkait distribusi komponen karena 90 persen hardware iPhone
dibuat di luar AS. Kedua ongkos produksi pun lebih mahal di AS dan bisa
menambah harga eceran iPhone sebesar 50 dollar AS sehingga ponsel tersebut
kurang kompetitif di pasaran. Ketiga tenaga kerja China lebih terampil daripada
pekerja AS dalam hal manufaktur.
Melonggarkan sekuriti
Februari lalu, Apple sempat berseteru dengan biro
penyelidikan federal AS, FBI, lantaran menolak membuka kunci iPhone yang
dimilki teroris dengan alasan melindungi privasi. Donald Trump pun mengajak
konsumen Amerika agar memboikot Apple sampai mau membuka kunci enkripsi iPhone
tersebut.
Source : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar